JAKARTA, POSTINGNEWS.ID – Setelah Anies Baswedan memilih Cak Imin sebagai Calon Wakil Presiden, Partai Demokrat merasa telah dikhianati.
Sebagai akibatnya, petinggi Partai Demokrat saat ini berencana akan menghadapi tindakan hukum yang diajukan oleh Partai NasDem, meskipun sebelumnya Partai Demokrat merasa telah menderita kerugian dan tekanan terkait isu calon wakil presiden Anies Baswedan.
“Setelah ditipu dan dikeroyok beramai-ramai, sekarang tokohnya dipolisikan oleh Nasdem. Demokrat benar-benar mau dihabisi,” ungkapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa 5 September 2023.
Pada saat yang bersamaan, Ahmad Sahroni, Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, awalnya berencana melaporkan para petinggi Partai Demokrat dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ke Bareskrim Polri.
BACA JUGA:Alasan AHY Batal Jadi Cawapres Anies, Pengamat: Nasdem Mencari Figur Nahdliyin
Namun, pelaporan tersebut akhirnya dibatalkan setelah mendapatkan larangan dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, dan calon presiden Anies Baswedan.
“Tadi saya di jalan menelepon Ketum. Tapi pak Surya memerintahkan kepada saya untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan,” kata Sahroni kepada wartawan di Bareskrim Polri dikutip dari CNN Indonesia.
“Jadi saya nih sebenarnya sudah siap melaporkan tapi tadi perintah Ketum untuk tidak boleh melaporkan. Kebetulan tadi pak Anies juga WA (whatsapp) saya untuk meminta juga hal yang sama. Pak Anies pengen fokus ke depan ini dalam rangkaian pemenangan strategi pemenangan capres 2024,” tambahnya.
Perlu diketahui, bahwa sebelumnya Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem telah mengumumkan niatnya untuk melaporkan SBY dan petinggi Partai Demokrat ke Bareskrim Polri. Wakil Ketua Umum Ahmad Ali membenarkan kabar tersebut.
“Benar [SBY akan dilaporkan],” kata Ali saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Minggu 3 September 2023.
Ali menjawab pertanyaan soal rencana NasDem melaporkan SBY ke Bareskrim.
“Ada beberapa orang pengurus DPP Demokrat yang akan kita laporkan,” sambungnya.