Gubernur Jatim Bahagia Lihat Perempuan Sejahtera dalam Industri Tembakau

Senin 28-08-2023,12:46 WIB
Reporter : Adinda R. Syam
Editor : Priya Satrio

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID -- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, merasa sangat bahagia dan bersyukur melihat banyaknya perempuan yang berhasil mencapai kesejahteraan dan menjadi tulang punggung keluarga.

Kegembiraan ini terlihat jelas saat Gubernur Jatim menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) kepada para pekerja di sektor Industri Hasil Tembakau (IHT) di fasilitas produksi PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Rungkut 2, Surabaya, pada Kamis (24/8) yang lalu.

Restu Novi Widiani, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, mengungkapkan bahwa di Jawa Timur, sebanyak 97% pekerja di sektor Industri Hasil Tembakau (IHT) adalah perempuan.

BACA JUGA:Waduh, Aktor Bobby Joseph Ditangkap Karena Kepemilikan Tembakau Sintetis

Mereka bekerja di berbagai sektor, termasuk perkebunan dan pabrik produk tembakau.

Mereka menjadi tulang punggung keluarga dengan rata-rata usia kerja selama 25 tahun. Keberadaan mereka sangat membantu dalam perekonomian keluarga.

Novi juga menambahkan bahwa para pekerja perempuan ini juga mampu mendukung pendidikan anak-anak mereka hingga ke berbagai jenjang.

Semangat kerja mereka di sektor IHT mencerminkan kerja keras yang mereka lakukan demi kebahagiaan keluarga mereka.

BACA JUGA:Vape Lebih Aman Daripada Rokok Tembakau Konvensional? Cek Fakta di Sini!

Elvira Lianita, Direktur Sampoerna, merasa bangga karena mayoritas pekerja rokok kretek tangan (SKT) di Sampoerna adalah perempuan yang juga berperan sebagai tulang punggung keluarga.

Mereka tidak hanya meningkatkan kesejahteraan keluarga, tetapi juga mendukung pendidikan anak-anak mereka hingga mereka menjadi sarjana.

Banyak di antara mereka yang juga memiliki usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sampoerna berusaha untuk mendukung kesejahteraan para pekerja di sektor SKT dengan memberikan dukungan dalam pengembangan wirausaha bagi para pekerja perempuan setelah jam kerja.

Langkah ini berdampak positif pada peningkatan ekonomi di sekitar mereka. Sampoerna juga memastikan bahwa hak-hak perempuan dipenuhi, termasuk cuti melahirkan, fasilitas kesehatan, dan ruang menyusui.

BACA JUGA:Harga Rokok Makin 'Ngebul' Usai Pemerintah Kerek Tarif Cukai Tembakau 10 Persen

Saat ini, Sampoerna dan 38 Mitra Produksi Sigaret (MPS) telah mempekerjakan lebih dari 71.000 karyawan, dengan tenaga kerja SKT mencapai sekitar 85% dari total tenaga kerja Sampoerna. Ini menunjukkan peningkatan sekitar 5.000 pekerja dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Lilik Sanjani, salah satu pekerja Sampoerna, merasa sangat bersyukur karena telah bekerja di IHT selama 27 tahun. Dia melihat banyak peluang yang telah membantu keluarganya memenuhi kebutuhan hidup, termasuk mendukung pendidikan anaknya.

Kategori :