Saat SMA, ia bekerja di biro perjalanan Seulawah Air Service. Hasratnya dalam politik sama besar dengan hasratnya menjadi pengusaha.
Surya Paloh mengejar usaha serius dengan mendirikan perusahaan yang menawarkan berbagai layanan.
Ia bahkan mendirikan perusahaan katering yang kini menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia.
BACA JUGA:Kritik Roy Suryo terhadap Lagu 'Rungkad' dalam Acara HUT RI ke-78!
Tidak puas dengan kesuksesannya di industri katering, Surya Paloh melihat peluang dalam bisnis media.
Ia awalnya mendirikan surat kabar Harian Prioritas. Namun, izin surat kabarnya dicabut oleh pemerintah. Namun demikian, hal ini tidak menghentikannya.
Surya Paloh kemudian mengelola Media Indonesia bekerja sama dengan Yously Syah pada tahun 1989.
Ia juga menghidupkan kembali Majalah Vista bersama Achmad Taufik. Bisnis media miliknya berkembang seiring waktu.
BACA JUGA:Kritik Roy Suryo terhadap Lagu 'Rungkad' dalam Acara HUT RI ke-78!
Selain media cetak, Surya Paloh juga memiliki Metro TV dan berbagai media online.
Melalui grup medianya, ia juga masuk ke industri makanan dan katering dengan mendirikan PT Indocater pada tahun 1978.
Grup bisnisnya juga memasuki sektor perhotelan dengan memiliki beberapa hotel di Indonesia.
Surya Paloh juga menjajaki sektor pertambangan, dengan investasi di perusahaan seperti PT Emas Mineral Murni dan PT Pusaka Marmer Indahraya (PUMARIN) melalui PT Surya Energy Raya.
Selain itu, Media Group bekerja sama dengan PT China Sonangol Media Investment (CSMI) mulai tahun 2009.