JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Budiman Sudjatmiko mengungkap pengalamannya soal tawaran posisi menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai dipecat dari PDIP.
Budiman menyebut Presiden Jokowi pernah menawarinya jabatan menteri sebanyak dua kali selama reshuffle kabinet.
Pada tahun 2015, Presiden Jokowi sempat memberi tahu Budiman mengenai rencana reshuffle kabinet.
"Waktu itu Pak Jokowi bilang ini mau ada reshuffle," ungkap Budiman Sudjatmiko, Kamis (24/8) kemarin.
Budiman mengatakan Jokowi awalnya ingin memberi tahu istrinya, Iriana, terlebih dahulu, namun belum ada kepastian.
Jokowi bahkan meminta Budiman untuk meminta izin terlebih dahulu kepada Iriana sebelum diberikan jabatan tersebut.
Namun, Budiman keberatan meminta karena ia mengaku tidak terbiasa meminta jabatan.
"Saya ini enggak biasa minta-minta jabatan Pak," ujar Budiman menirukan jawabannya ke Jokowi saat itu.
Ia juga mengklaim pada saat dahulu menjadi anggota DPR, ia tidak meminta jabatan, melainkan hanya ditugaskan.
"Jadi anggota DPR aja saya dapat penugasan bukan minta," ungkap Budiman.
Beberapa waktu kemudian, Budiman dipanggil lagi oleh Jokowi sehubungan dengan adanya rencana reshuffle kabinet.
Namun, Jokowi saat itu mengatakan bahwa ia belum menerima persetujuan dari Iriana terkait jabatan menteri untuk Budiman.
Budiman mengungkapkan bahwa Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, pernah menawarkan jabatan menteri kepadanya, terutama jika Ganjar Pranowo menang pada Pilpres 2024 nanti.
Hasto kabarnya akan memperjuangkan Budiman agar bisa masuk dalam kabinet.
"Nantilah kita perjuangkan kamu jadi di kabinet," kata Budiman menirukan ucapan Hasto.
Tawaran tersebut dibicarakan saat pertemuan informal antara Budiman dan Hasto.
Budiman juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2022, Hasto Kristiyanto berbicara dengan Megawati Soekarnoputri dan menawarkan posisi Wakil Kepala BRIN kepada Budiman.
Kategori :