JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha heran partainya terkesan tak dianggap meski telah mendeklarasikan dukungan terhadap bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo pada Oktober 2022 silam.
PDI Perjuangan, sebaliknya, merespons langkah PSI dengan nada negatif.
Dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, pada Selasa malam (22/8), Giring meminta PSI tetap mempertahankan identitasnya dan tidak sekadar mengikuti arus tren politik.
Giring meminta PSI harus menjadi pusat tren dan mempertahankan idealisme serta integritasnya.
"Kita harus beda. Idealisme kita harus kita jaga," tegas Giring.
Namun, Giring menilai partainya sering kali tidak diperhatikan, terutama ketika berbicara mengenai isu-isu penting.
Giring mengutip contoh ketika PSI secara vokal mengawal kasus korupsi menara BTS atau mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset, tetapi upaya tersebut diabaikan oleh pihak yang berwenang.
"Ngomong keras-keras enggak dianggap. Kita deklarasi, enggak dianggap juga," ujarnya.
Perubahan mendadak terjadi ketika Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengunjungi kantor DPP PSI baru-baru ini.
Momen tersebut mencuri perhatian publik.
Giring memberikan apresiasi kepada para calon legislator PSI untuk meraih tiket Pemilu 2024.
Ia memuji semangat mereka yang berusaha keras, meski di lain sisi ia merasa PSI sering dirugikan saat proses verifikasi.
Menyusul kehadiran Prabowo di DPP PSI, Giring mengakui terdapat perubahan dinamika politik di partainya.
"Rumag besar kita, didatangi oleh orang besar (Prabowo), 1 Indonesia heboh semua," kata Giring.
Kategori :