Persaingan untuk menarik investor ke dalam negeri diperkirakan semakin ketat, terutama dengan meningkatnya perhatian pada isu lingkungan.
Prospek pasar keuangan domestik, termasuk pergerakan nilai tukar rupiah dan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN), sangat dipengaruhi oleh dinamika pasar global.
Menghadapi potensi gangguan tersebut, pemerintah berkomitmen untuk mengelola risiko keuangan negara agar dapat mengantisipasi tekanan yang muncul dari lingkungan global dan domestik.
Pemerintah akan mengambil tindakan mitigasi melalui berbagai kebijakan, seperti optimalisasi pendapatan negara, penghematan atau realokasi anggaran, manajemen kewajiban pemerintah, atau kombinasi dari tindakan-tindakan tersebut.
BACA JUGA:Bikin Cepat Rusak! Inilah Alasan Kenapa Mengisi Baterai Ponsel Hingga Penuh Bisa Merugikan
Stabilitas ekonomi makro menjadi fokus penting dalam pengelolaan risiko fiskal, dengan mempertimbangkan kombinasi kebijakan untuk meminimalkan dampak guncangan terhadap perekonomian dan mengadopsi tindakan pre-emptive dan antisipatif.