JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Cuaca panas telah melanda beberapa negara salah satunya Indonesia. Menyebabkan kekeringan di beberapa daerah.
Oleh karena itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat Indonesia supaya lebih hemat air.
Plt. Deputi Bidang Klimatologi, Dodo Gunawan menjelaskan bahwa pada awal bulan Maret 2024 puncak musim kemarau baru akan terjadi.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG di Wilayah Jabodetabek Hari Ini, Senin 21 Agustus 2023
Selain itu, menurutnya upaya peningkatan hemat air, perlu digencarkan, sebab masyarakat masih harus menunggu beberapa bulan sampai memasuki musim hujan.
"Sekarang seperti yang diprediksi BMKG, pada bulan Maret 2024 adalah puncak musim kemarau. Tingkatkan hemat air, karena masih harus menunggu beberapa bulan memasuki musim hujan," tuturnya melansir dari CNBC Indonesia, pada Senin, 21 Agustus 2023.
Kemudian Dodo juga mengaku bahwa BMKG dalam upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau membuat hujan buatan juga mengalami kesulitan.
Karena dalam melakukan operasi TMC terdapat sejumlah syarat serta kondisi tertentu yang harus dipenuhi, seperti kandungan uap air di udara dan perlu dilaksanakannya pengamatan.
BACA JUGA:Info Prakiraan Cuaca BMKG di Wilayah Jabodetabek Hari Ini, Minggu 20 Agustus 2023
Lalu Dodo juga mengungkapkan bahwa pada umumnya waktu yang masih memungkinkan adalah di akhir musim hujan atau awal musim kemarau.
Sedangkan sebagian besar daerah saat ini telah memasuki tengah musim kemarau, termasuk Jakarta, yang kemungkinan tidak memenuhi kriteria untuk operasi TMC.
Kemudian Dodo menjelaskan bahwa saat ini Indonesia telah memasuki musim kemarau sehingga terjadi peningkatan polusi udara.
Ketika musim kemarau, karena tidak banyak hujan dan polutan yang tidak tercuci, sehingga polutan tetap berada di udara hal tersebut membuat polusi udara bisa meningkat.
"Pada musim kemarau polusi udara dapat meningkat karena tidak banyak hujan dan polutan tidak tercuci, sehingga tetap berada di udara," tutur Dodo.