BELARUSIA, POSTINGNEWS.ID - Keberadaan kelompok paramiliter Rusia Wagner di Belarusia sedang mengalami kendala serius, terutama terkait pendanaannya.
Kelompok ini dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin dan dikenal karena perannya dalam operasi militer dan konflik di berbagai wilayah.
Namun, baru-baru ini kelompok ini tampaknya menghadapi hambatan finansial yang signifikan.
BACA JUGA:Jepang Krisis Populasi, Kesempatan Kerja di Jepang Terbuka Lebar
Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan bahwa kelompok Wagner berencana untuk merampingkan ukuran organisasinya.
Ini disebabkan oleh berhentinya pendanaan dari Kremlin, pemerintahan Rusia, yang sebelumnya telah mendukung kelompok ini.
Kemungkinan besar, kurangnya dukungan finansial dari Kremlin telah berdampak pada kemampuan kelompok Wagner untuk melanjutkan operasinya dengan kekuatan penuh.
Pemberontakan bersenjata yang melibatkan pasukan Wagner pada akhir Juni dari Rostov-on-Don menuju Moskow telah menganggu stabilitas politik dan keamanan di Rusia.
BACA JUGA:Dunia Terancam Resesi, 60 Negara Diprediksi Krisis Utang Tahun Depan
Namun, pemberontakan ini tiba-tiba dibatalkan setelah campur tangan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang mengusulkan penarikan pasukan Wagner ke Belarusia.
Meskipun beberapa pejuang Wagner telah tiba di Belarusia, jumlah pasti dari mereka masih diperdebatkan dan mungkin lebih rendah dari yang awalnya diperkirakan.
Beberapa laporan juga menyebutkan bahwa beberapa pasukan Wagner telah diusir dari wilayah Minsk dan ditempatkan kembali di berbagai wilayah Rusia serta Libya.
Keberadaan kelompok Wagner di Belarusia telah menimbulkan keprihatinan di antara negara-negara NATO dan menciptakan ketidakpastian keamanan di kawasan tersebut.
BACA JUGA:Sebut Politisi Alami Krisis Kepercayaan, Fahri Hamzah: Mereka Merasa Tak Pantas Pimpin Negeri Ini
Salah satu titik perhatian utama adalah Celah Suwałki, yang merupakan wilayah di perbatasan antara Polandia dan Lithuania, dan memisahkan Belarusia dari Kaliningrad, eksklave Rusia di Laut Baltik.