JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Presiden Joko Widodo mengadakan Rapat Terbatas (Ratas) demi mengatasi polusi udara yang semakin menebal di DKI Jakarta.
Rapat tersebut melibatkan jajaran menteri hingga Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono yang berlokasi di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin, 14 Agustus 2023.
Tujuan dari rapat tersebut adalah untuk membahas isu Polusi Udara di Kawasan Jabodetabek dan mencari solusi untuk meningkatkan kualitas udara di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Cuaca Semakin Memburuk dan Polusi Udara Meningkat, Begini 5 Cara Ampuh Cegah Flu!
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa rapat tersebut terbuka untuk semua pihak terkait, termasuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Beliau menyampaikan keprihatinannya terhadap masalah polusi udara di Jakarta dan ingin mencari solusi bersama.
Diketahui sejumlah menteri yang hadir ada Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, MLKH Siti Nurbaya, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Menhub Budi Karya Sumadi.
Kita semua tahu bahwa saat ini isu polusi udara di kawasan Jakarta dan sekitarnya tengah menjadi perhatian banyak kalangan.
BACA JUGA:Beri Solusi Kurangi Polusi Udara di Jakarta, KLHK: 'Boleh Nggak Kita Berdoa Supaya Turun Hujan?'
Bahkan kacaunya lagi, Jakarta telah masuk dalam daftar 10 kota paling terkontaminasi polusi udara di dunia sejak bulan Mei.
Ditambah lagi sudah ada media asing yang sampai ikut memberitakan bahwa Jakarta adalah kota paling tercemar udara di dunia, yakni Reuters.
Selain itu beberapa media lain ada South China Morning Post (SCMP) dari Hong Kong dan Al-Arabiya dari Arab, menyoroti risiko kesehatan yang dihadapi oleh warga Jakarta akibat polusi udara.
Konsentrasi partikel PM2.5, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan, diketahui melampaui batas yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
BACA JUGA:Pemprov DKI Jakarta Segera Luncurkan 100 Bus Listrik untuk Tekan Polusi Udara yang Kian Meningkat
Jokowi sendiri sudah menyebut sejumlah solusi untuk mengatasi polusi udara, salah satunya dengan memindahkan ibu kota negara ke wilayah Nusantara.