JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ahmad Dhani dan Ari Lasso, dua mantan personel band legendaris Dewa 19, berbicara mengenai masa-masa sulit yang dialami oleh band tersebut pada periode 2006 hingga 2010.
Dalam sebuah podcast bersama Deddy Corbuzier, Ari Lasso mengungkapkan bahwa pada saat itu Dewa 19 menghadapi tantangan berat akibat maraknya musik-musik melayu yang mendominasi acara televisi seperti Dahsyat dan Inbox.
Ari Lasso menyatakan bahwa saat itu Dewa 19 merasa tergerus oleh popularitas musik-musik mainstream tersebut, dan hal ini membuat mereka mengalami kesulitan dalam mendapatkan kesempatan tampil di televisi.
Mereka hanya bisa tampil sebulan mungkin sekali atau dua kali dalam sebuah acara.
Keberadaan musik-musik melayu yang sedang tren itu seakan menghalangi kesempatan Dewa 19 untuk tetap bersaing di dunia musik.
Menanggapi hal tersebut, Ahmad Dhani menambahkan bahwa keadaan itu juga berkontribusi pada keputusan Once Mekel untuk keluar dari band tersebut, yang terjadi setelah kepergian Ari Lasso.
Kehadiran musik melayu yang sedang booming tampaknya mempengaruhi kestabilan band dan memberikan dampak negatif pada kebersamaan mereka.
Dalam upaya mengatasi situasi sulit tersebut, Ahmad Dhani berusaha untuk menghadirkan single baru berjudul "Bukan Cinta Manusia Biasa" pada tahun 2010.
Dhani merasa bahwa lagu tersebut sangat bagus dan produksinya pun tidak kalah baik.
Namun, sayangnya, respon dari masyarakat terhadap lagu tersebut tidak sesuai dengan harapan.
Hal ini membuat Dewa 19 semakin kesulitan memperoleh kembali popularitas mereka.
Ahmad Dhani juga mengungkapkan betapa frustasinya situasi ini, bahkan dia sempat mengejek bahwa Dewa 19 kalah dari band Radja, yang tampaknya semakin populer dibandingkan mereka.
Rasa frustrasi dan kekecewaan atas situasi tersebut akhirnya membawa konsekuensi besar, yaitu keputusan untuk memutuskan untuk berpisah dari Once Mekel dan mengakhiri perjalanan Dewa 19.