POSTINGNEWS: Akhirnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memutuskan nasib 75 pegawainya yang semula dinyatakan tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Setelah dilakukan evaluasi dan tes ulang, hasilnya ada 51 pegawai tetap diberhentikan oleh lembaga anti korupsi tersebut.
Lalu sisanya? 24 lainnya bisa bergabung kembali dengan KPK namun harus mengikuti pendidikan bela negara dan wawasan kebangsaan untuk persyaratan alih status sebagai ASN KPK.
Menurut, pimpinan KPK, hasil TWK 51 pegawai yang tak lolos nilainya merah semua sehingga tidak bisa diperbaiki.
(BACA JUGA:Tetap Tenang Tanggapi Kritikan Pedas Inul, Neno Warisman Malah Titip Salam Sayang Buat Istri Adam Suseno, Lho kok?)
"Yang 51 tentu karena sudah tidak bisa dilakukan pembinaan, tentu tidak bisa bergabung lagi dengan KPK," tutur Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata, pada Selasa 25 Mei 2021 kemarin.
"Yang 51 orang kembali lagi dari asesor itu sudah warnanya sudah merah dan tidak dimungkinkan dilakukan pembinaan," tambahnya.
Alhasil, hal ini pun langsung ditanggapi Novel Baswedan baru-baru ini.
Penyidik senior KPK ini mengkritisi putusan KPK yang menyatakan 51 pegawai resmi diberhentikan dan 24 pegawai KPK dibina.
(BACA JUGA:Kelar Laporkan Haters, Giliran Felicia Tissue Bongkar Kisah Asmaranya dengan Kaesang, Hanya Menuntut Kejelasan?)
Menurutnya, ia mengaku merasa terhina meskipun nanti dirinya diberhentikan atau dibina.
Pasalnya, Novel Baswedan dan rekan-rekannya yakin bahwa TWK terhadap pegawai KPK tidak dilakukan sebagaimana mestinya.
Hal itu disampaikan Novel Baswedan saat menjadi narasumber di acara "Mata Najwa" bertajuk "KPK Riwayatmu Kini" pada Rabu, 27 Mei 2021 seperti dikutip Trendingnews.id.
"Saya gak tahu di poin yang mana. Tapi apa pun posisinya, saya melihat ini justru malah seperti menghina. Karena kami itu yakin, tes ini tidak dilakukan sebagaimana mestinya," buka Novel.
(BACA JUGA:Novel Baswedan Sebut Pemecatan 51 Pegawai KPK by Design, Denny Sirregar: Balik Lagi Aja Jadi Vas Bunga!)
Selain itu, ia mengaku kecewa dengan stigma yang muncul terhadap 75 pegawai KPK yang tak lulus TWK dicap tidak memiliki wawasan kebangsaaan.
Padahal, selama ini dirinya dan rekan-rekannya sudah sangat sering mengikuti tes-tes serupa dan mereka pun mengabdikan diri dengan sebaik-baiknya di KPK.
"Terkait dengan tes ini, kami distigma seolah-olah tidak berwawasan kebangsaan, Pancasilais, dan lain-lain.
+++++
Padahal kami sudah sering mengikuti tes-tes serupa, kami sudah menunjukkan darma bakti yang sebaik-baiknya dalam melaksanakan tugas," tutur Novel Baswedan.
(BACA JUGA:Unggul Menurut Hasil Survei ARSC Sebagai Calon Terkuat Ikut Pilpres 2024, Jawaban Susi Pudjiastuti Bikin Ngakak! )
"Terus dibuat seolah-olah kami adalah orang-orang yang bermasalah, bahkan beberapa dikatakan tidak bisa dibina lagi. Itu kan sangat buruk sekali," sambung Novel.
Bahkan, masih menurut Novel, perlakuan yang diterima ia dan rekan-rekannya seperti lebih buruk dari koruptor.
"Dalam beberapa kesempatan Pimpinan KPK pernah mengatakan bahwa menggunakan koruptor untuk hal-hal yang terkait dengan antikorupsi.
Kami sepertinya dibuat lebih jelek dari itu (koruptor). Saya pikir ini menghina dan keterlaluan," kata Novel Baswedan.
(BACA JUGA:Analisa Soal Isu Rumah Mewah di Kebayoran Baru, Refly Harun Ingatkan Anies Baswedan Beberapa Hal ini)
Mengenai tes TWK, Novel menilai bahwa tes tersebut tidak dilakukan sebagaimana mestinya dan hanya digunakan sebagai alat untuk menyingkirkan orang-orang yang telah bekerja dengan baik di KPK.
"Saya tidak melihat ini adalah mekanisme tes biasa. Saya melihat ini adalah upaya menyingkirkan orang-orang yang bekerja baik di KPK, dan itu bahaya sekali," kata Novel mengingatkan. *