JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Thomas Doll, pelatih Persija Jakarta, mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan Muhammad Ferarri yang lebih memilih untuk mengikuti pendidikan kepolisian.
Itu berarti ia akan absen dari tim selama lima bulan saat kompetisi Liga 1 berlangsung.
Keputusan tersebut dinilai akan memengaruhi situasi tim, karena beberapa pemain lain juga harus absen karena cedera atau kegiatan di luar sepak bola.
Doll menyatakan bahwa ia tidak senang dengan keputusan Ferarri dan menganggapnya tidak baik untuk karier sepak bola pemain muda tersebut.
“Saya sangat tidak senang dengan keputusan tersebut,” ungkap Doll.
Situasi itu, kata Doll, juga mengalihkan fokus sang pemain dari karier sepak bolanya.
Doll bahkan menyebut bahwa situasi seperti ini jarang terjadi di Eropa dan merupakan hal baru bagi dirinya selama berkarier di sepak bola.
Meskipun merasa kecewa, Doll akhirnya mengerti bahwa keputusan tersebut mungkin dipengaruhi oleh keluarga Ferarri.
"Dia (Ferrari) pergi di momen yang kurang pas, tapi saya rasa pasti keputusannya itu dari keluarganya,” ucap Thomas Doll.
Ia pun memilih untuk tetap mendukung keputusan Ferarri meskipun tidak mengungkapkan hukuman yang bisa diterima pemain tersebut.
Sebagai seorang pelatih dan orang tua bagi para pemainnya, kata Doll, ia tidak ingin merusak karier pemain muda tersebut.
Doll menegaskan bahwa Ferarri adalah pemain yang luar biasa, dan meskipun awalnya merasa kecewa, ia menyadari bahwa pemain muda seperti Ferarri pasti memikirkan masa depannya dan memiliki kehidupan pribadi masing-masing.
“Semua orang punya kehidupan pribadi masing-masing.”
Oleh karena itu, ia membiarkan Ferarri untuk melanjutkan pilihannya untuk mengikuti pendidikan kepolisian tanpa merusak karier yang masih panjang.
Kategori :