Unggahan ini menimbulkan kecaman dari masyarakat karena dianggap merendahkan dan merugikan nama baik desa.
Sikap tegas dilakukan oleh pihak berwenang untuk mengatasi situasi ini. NWAP langsung dijemput oleh keluarganya dan dibawa pulang setelah mediasi dilakukan.
Hal ini bertujuan untuk menghindari lebih lanjutnya konflik dan mengembalikan ketenangan di desa.
Kasat Reskrim Lombok Utara, AKP I Made Sukadana, menegaskan bahwa tindakan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menjaga ketertiban di masyarakat.
Mediasi menjadi salah satu solusi yang ditempuh untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara damai dan adil.
BACA JUGA:Tampilan Lebih Mewah, Ini Bocoran Harga iPhone 15 Terbaru Juli 2023
Ketika dihubungi, pihak desa juga memberikan konfirmasi mengenai adanya mediasi dengan NWAP.
Mereka menyatakan bahwa mahasiswi KKN tersebut telah meminta maaf atas perbuatannya dan telah mencabut konten yang menjadi sumber kontroversi.
Kesalahpahaman ini mengingatkan kita akan pentingnya mengedukasi mahasiswa KKN sebelum berinteraksi dengan masyarakat setempat.
Kegiatan KKN seharusnya menjadi bentuk kontribusi positif bagi desa yang dikunjungi, bukan malah menimbulkan konflik dan ketidaknyamanan.
BACA JUGA:Twitter Ganti Logo, Ini Alasan Elon Musk