JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Twitter akan memberlakukan batasan untuk jumlah cuitan yang dapat dibaca oleh berbagai akun sebagai langkah untuk mengatasi pengikisan data dan manipulasi sistem yang mencapai tingkat ekstrem.
Pelaksana Tugas Eksekutif Twitter, Elon Musk, mengumumkan hal ini melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada Sabtu (1/7).
Awalnya, batasan tersebut adalah 6.000 posting per hari untuk akun terverifikasi, 600 posting per hari untuk akun non-terverifikasi, dan 300 posting per hari untuk akun baru yang belum diverifikasi.
Namun, Musk kemudian memperbarui batasannya menjadi 10.000 posting per hari untuk akun terverifikasi.
Sebanyak 1.000 posting per hari untuk akun non-terverifikasi, dan 500 posting per hari untuk akun baru yang belum diverifikasi.
Musk juga menyatakan bahwa Twitter mengambil langkah darurat sementara dengan meminta pengguna untuk memiliki akun di platform media sosial tersebut untuk melihat tweet.
Hal ini dilakukan karena ratusan organisasi atau lebih diketahui telah mengorek data Twitter dengan sangat agresif, yang berdampak pada pengalaman pengguna.
Twitter sebelumnya sempat mengalami masalah dan down pada Sabtu (1/7) dengan ribuan pengguna melaporkan kesulitan untuk mengakses aplikasi selama pemadaman.
Platform media sosial ini juga tengah berupaya memenangkan kembali pengiklan yang meninggalkan Twitter, yaitu dengan meningkatkan pendapatan langganan melalui program Twitter Blue.
Berdasarkan laporan We Are Social pada April 2023, terdapat 372,9 juta pengguna Twitter di seluruh dunia.
Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 19,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah pengguna Twitter terbanyak di dunia, sedangkan Indonesia menempati peringkat keenam dengan jumlah pengguna sebanyak 14,75 juta orang.
Kategori :