JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Harga emas batangan Antam atau PT Aneka Tambang (Persero) Tbk mengalami penurunan yang signifikan pada hari Rabu, 21 Juni 2023.
Data terbaru yang dipantau dari laman Logam Mulia menunjukkan bahwa harga emas Antam turun sebesar Rp4.000 per gram, menjadikannya Rp1.057.000 per gram.
Jika dibandingkan dengan harga sebelumnya pada hari Selasa yang mencapai Rp1.061.000 per gram, dapat dikatakan bahwa terjadi penurunan pada harga emas Antam sebesar Rp4.000 per gram.
BACA JUGA:Waduh! Syahnaz Sadiqah Diduga Selingkuh dengan Rendy Kjaernett, Aibnya Dibongkar Istri Sah
Selain itu, harga jual kembali (buyback) emas Antam juga mengalami penurunan yang sejajar.
Harga buyback saat ini adalah Rp939.000 per gram, turun sebesar Rp4.000 per gram dibandingkan dengan harga buyback pada hari Selasa yang mencapai Rp943.000 per gram.
Penurunan harga ini menjadi perhatian para pelaku pasar dan investor. Namun, perlu diketahui bahwa transaksi harga jual emas Antam dikenakan potongan pajak sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017.
Jika Anda berniat untuk menjual kembali emas batangan Antam ke perusahaan ini dengan nominal lebih dari Rp10 juta, Anda akan dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% jika Anda memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), atau 3% jika Anda tidak memiliki NPWP.
BACA JUGA:Cuaca di Wilayah Jabodetabek Hari Ini, Rabu 21 Juni 2023: Langit Berawan Hingga Hujan Ringan
Potongan pajak ini akan langsung dipotong dari total nilai buyback yang Anda terima.
Tak hanya itu, pembelian emas batangan juga dikenakan potongan pajak sesuai dengan ketentuan yang sama, yaitu PMK Nomor 34/PMK.10/2017.
Jika Anda berniat untuk membeli emas batangan, Anda akan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% jika Anda memiliki NPWP, atau 0,9% jika Anda tidak memiliki NPWP.
Setiap pembelian emas batangan juga akan disertai dengan bukti potong PPh 22 sebagai tanda pembayaran pajak yang telah dilakukan.
BACA JUGA:Mbappe Bakal ke Real Madrid Jika 'Fix' Hengkang Musim ini
Meskipun harga emas Antam turun, penting untuk diingat bahwa harga emas cenderung fluktuatif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi pasar global, pergerakan mata uang dan ketidakpastian ekonomi.