JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Sebuah video viral tengah mencuri perhatian publik, menampilkan adegan seorang ayah yang sedang memarahi anak perempuannya karena bermain roleplay (RP) di platform media sosial.
Penelusuran lebih lanjut mengungkap fakta bahwa anak tersebut bermain RP dengan beberapa pengguna TikTok yang tidak dikenalnya.
Tak hanya itu, konten RP yang dilakukan oleh anak tersebut tergolong konten dewasa, bahkan melibatkan peran sebagai orang tua dengan seorang pengguna TikTok lain yang berperan sebagai anaknya.
Fenomena ini membuat dr. Lahargo Kembaren, seorang psikiater, tertarik dan memberikan tanggapannya.
BACA JUGA:Tak Kunjung Dapat Kepastian, Bernardo Silva Harap Masa Depannya Segera Diputuskan
Dr. Lahargo Kembaren menjelaskan bahwa anak dan remaja sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang mencakup aspek fisik dan mental emosional.
Tindakan yang dilakukan oleh anak ini dapat meninggalkan dampak traumatis dalam pikiran bawah sadarnya, yang pada akhirnya akan mempengaruhi perkembangan mental dan emosionalnya.
Beliau juga menambahkan bahwa setiap anak dalam fase perkembangannya memiliki potensi untuk berkembang secara positif maupun negatif, tergantung pada interaksi dan konflik yang dialami.
Dalam kasus ini, permainan roleplay yang dilakukan anak tersebut mengganggu pembentukan jati diri yang seharusnya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.
Hal ini dapat menimbulkan kebingungan dan masalah psikologis dalam diri anak.
BACA JUGA:Susul Messi, Busquets Bakal Gabung Inter Miami, Reuni?
Dr. Lahargo Kembaren juga menyoroti fenomena permainan roleplay yang sedang viral ini dan potensinya untuk mempengaruhi kemampuan anak dalam menilai realitas.
Gangguan dalam kemampuan menilai realitas ini dapat berujung pada kondisi psikotik, di mana anak sulit membedakan antara yang nyata dan tidak nyata.
Kematangan saraf anak yang belum sepenuhnya berkembang menyebabkan mereka kesulitan memahami situasi tersebut, sehingga pertumbuhan dan perkembangannya terganggu.