JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pada Minggu (18/6), Menteri Luar Negeri (Menlu) Cina Qin Gang menerima kunjungan Menlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken di Beijing.
Pertemuan tersebut membahas isu soal hubungan yang tegang antara Beijing dan Washington akibat perselisihan dalam beberapa isu.
Salah satu isu yang menjadi fokus dalam pertemuan Qin dan Blinken adalah Taiwan.
Qin menekankan bahwa isu Taiwan merupakan hal yang sangat penting dalam hubungan antara China dan AS.
“Masalah (Taiwan) adalah yang paling penting dalam hubungan Cina-AS dan merupakan risiko yang paling menonjol,” kata Qin.
Menurut keterangan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cina, diskusi antara Qin dan Blinken berjalan secara konstruktif dan mendalam.
Qin juga menyatakan komitmen Beijing dalam membangun hubungan yang stabil dan dapat diprediksi dengan Washington.
Qin berharap agar AS dapat memiliki pemahaman yang objektif dan rasional terhadap China, serta menjaga dasar politik dalam hubungan antara China dan AS.
Qin juga menginginkan penanganan yang tenang dan profesional terhadap insiden yang tak terduga.
Sebelum melakukan kunjungan ke Beijing, Blinken menjelaskan bahwa kunjungannya memiliki tiga tujuan utama.
Tujuan tersebut antara lain untuk mempersiapkan mekanisme manajemen krisis, memajukan kepentingan AS dan sekutu-sekutunya, serta membahas langsung isu-isu yang relevan.
Blinken menyampaikan pentingnya komunikasi dalam upaya mencegah persaingan antara AS dan China berubah menjadi konflik.
Menurutnya, komunikasi merupakan langkah awal yang harus diambil.
“Bahwa persaingan kami dengan China tidak mengarah ke konflik, mari kita mulai dengan berkomunikasi,” kata Blinken, Jumat (16/6) sebelumnya.
Saat ini, hubungan antara AS dan China masih dibayangi oleh ketegangan akibat beberapa isu, termasuk Taiwan dan perselisihan klaim di Laut China Selatan.
Kategori :