JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berikhtiar mengajak seluruh kabupaten di Indonesia untuk mengolah atau menggarap 1.000 hektare lahan guna memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan nasional.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan bahwa kolaborasi sangat penting dalam mewujudkan lumbung pangan dunia. Hal ini disampaikan dalam acara Pekan Nasional Petani dan Nelayan Indonesia (Penas Tani) XVI yang diselenggarakan pada tanggal 10-15 Juni 2023 di Kota Padang, Sumatera Barat.
"Di sinilah pentingnya kolaborasi sebagai penguat mewujudkan lumbung pangan dunia," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Padang dilansir dari ANTARA, Sabtu (10/08).
Menurut Syahrul, sektor pangan adalah sektor yang paling strategis karena berkaitan langsung dengan kebutuhan primer masyarakat. Selain itu, sektor pangan juga memberikan kontribusi penting dalam menciptakan lapangan kerja dan menguatkan ekonomi Indonesia.
Menghadapi ancaman cuaca ekstrem akibat dampak El Nino yang diperkirakan terjadi pada Agustus 2023, Menteri Pertanian tersebut mengingatkan pentingnya penanganan yang baik.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah membuka sumur resapan, mengoperasikan pompa air, mengatur irigasi, serta menyiapkan benih unggul yang tahan terhadap cuaca ekstrem.
Para petani juga didorong untuk menggunakan pupuk organik sebagai alternatif untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia. Terlebih lagi, saat ini bahan baku pupuk kimia mulai langka karena konflik antara Rusia dan Ukraina.
"Ini harus kita sikapi dengan membuat pupuk sendiri sebagai alternatif penggunaan pupuk kimia yang mulai langka di seluruh dunia," ujarnya.
Syahrul optimis bahwa gagasan untuk membuat pupuk secara mandiri dapat direalisasikan, mengingat Indonesia memiliki kearifan lokal yang dapat mendukung hal tersebut. Dia berharap dengan upaya dan kerja keras ini, masalah El Nino dapat dihadapi dengan baik.
"Mudah-mudahan dengan upaya dan kerja keras ini, masalah el nino bisa kita lewati secara baik," harap dia.