Penyebab Kecelakaan Kereta di India: Sistem Manajemen Jalur Elektronik Gagal, 275 Penumpang Tewas

Senin 05-06-2023,22:05 WIB
Reporter : Nur Hana Putri Nabila
Editor : Deden Rinaldi

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Sebuah kecelakaan kereta di India pada Sabtu, 3 Juni 2023, mengakibatkan 275 penumpang tewas diduga disebabkan oleh kegagalan sistem manajemen jalur elektronik.

Dalam pengungkapan rinci pertama tentang kecelakaan tersebut pada Minggu malam, 4 Juni 2023, pejabat Kereta Api India mengungkapkan bahwa penyelidikan mereka sedang berfokus pada kegagalan sistem manajemen lintasan.

Sistem manajemen jalur yang dikendalikan oleh komputer, yang dikenal sebagai "sistem interlocking", bertugas mengarahkan kereta ke jalur yang kosong saat dua jalur bertemu, kata Sandeep Mathur, direktur eksekutif utama untuk persinyalan.

Sistem ini juga bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan mengontrol sinyal kepada kereta yang sedang berjalan, menunjukkan apakah kereta harus melanjutkan perjalanan lurus atau beralih ke jalur baru.

 

Menurut Jaya Varma Sinha, anggota Dewan Perkeretaapian yang mengelola monopoli kereta api di India, sistem ini seharusnya memiliki fitur anti-rusak dan anti-kesalahan.

Dalam kondisi normal, jika ada kegagalan, sinyal akan berubah menjadi merah dan kereta akan berhenti.

Namun, dalam kejadian ini, terdapat indikasi adanya masalah dalam sistem tersebut.

Sinha menjelaskan urutan peristiwa yang menyebabkan kecelakaan di stasiun Bahanaga, distrik Balasore.

Coromandel Express yang sedang dalam perjalanan dari Kolkata menuju Chennai keluar dari jalur utama dan memasuki jalur melingkar yang seharusnya hanya digunakan untuk memarkir kereta.

Kecepatan kereta saat itu mencapai 128 km per jam dan menabrak kereta barang pembawa bijih besi yang sedang diparkir.

Akibat tabrakan tersebut, lokomotif dan empat atau lima gerbong pertama dari Coromandel Express keluar rel, terguling, dan menabrak dua gerbong terakhir dari kereta Yeshwantpur-Howrah yang sedang bergerak di jalur utama kedua.

 

Sistem interlocking seharusnya mencegah Coromandel Express untuk mengambil jalur melingkar tersebut, namun dalam kasus ini hal itu tidak terjadi.

Mesinis Coromandel Express yang terluka mengklaim bahwa kereta berada dalam batas kecepatan dan tidak melanggar sinyal. Keterangan dari masinis ini akan dikonfirmasi melalui sistem perekaman.

Kategori :