Malah, Tretan Muslim juga mengatakan kalau Coki Pardede juga sering berbicara melantur karena efek adrenalin dari sabu.
Hingga akhirnya, kecurigaannya itu disampaikan pada CEO Majelis Lucu Indonesia (MLI) Patrick Effendy.
Lama memperhatikan, kecurigaan tim Majelis Lucu Indonesia pun makin tinggi.
Puncaknya ketika pada sebuah acara, Coki Pardede yang mabuk menumpahkan segala konflik yang dia pendam.
Meski tak melontarkan secara jelas, kisah yang dibagikan Coki rupanya memperkuat kecurigaan tim MLI.
"Jadi di acara, sempat minum-minum sedikit, kayaknya Coki agak minum terlalu banyak, dia curhat, banyak. Nangis nangis, minta dipeluk Muslim," terang Patrick Effendy.
Selanjutnya, pihak MLI pun memutuskan membawa Coki ke pendeta Yerry untuk mendapat bimbingan konseling.
Dari sana, Yerry lantas melakukan pendekatan sekaligus konfrontasi terhadap Coki.
+++++
Konfrontasi tersebut membuahkan hasil karena Coki akhirnya mengakui dirinya seorang pengguna sabu.
"Akhirnya dia bilang kalo dia make (narkoba)," kata Patrick.
Patrick mengungkapkan pihak MLI telah melakukan banyak hal untuk membantu Coki Pardede terlepas dari barang terlarang tersebut.
Seperti memindahkan tempat tinggal Coki agar berada dalam pantauan rekan-rekannya.