Pernikahan Suku Jawa dan Sunda Dilarang Karena Mitos, Begini Penjelasan Sultan HB X

Selasa 31-08-2021,10:19 WIB
Reporter : Chalief Al Fatih
Editor : Chalief Al Fatih

 


Mitos pernikahan Adat Jawa||kopikeliling.com

POSTING NEWS: Pernikahan suku jawa dan sunda dilarang karena Mitos, Begini penjelasan menurut Sultan Hemengku Buwono X.

Mitos orang jawa dilarang menikah dengan orang sunda hingga saat ini masih banyak yang mempercayai.

Mitos larangan menikah tersebut sudah lama dipercayai secara turun temurun oleh beberapa masyarakat jawa.

Mitos larangan menikah orang jawa dan sunda membuat Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan Hemengku Buwono X pun angkat bicara.

Menurut Sultan, mitos ini hanyalah sebuah bentuk propanganda pada zaman Belanda.

BACA JUGA:Jadwal Program Acara RCTI Selasa 31 Agustus 2021, Ikatan Cinta Eps 419: Katrin Mulai Dicurigai

Karena demi menggagalkan sumpah pemuda, Belanda mengeluarkan ultimatum mitos tersebut.

Dengan tujuan memecah belah kubu terbesar di politik devide et impera Belanda.

Karena belanda mengetahui jika kedua kubu tersebut bersatu, akan ada kekuatan besar untuk memerdekan Indonesia dari belanda.

Sultan Hemengku Buwono juga menjelaskan asal usul mitos ini.

BACA JUGA:Kagum! Jihane Almira Raih Predikat Best National Costume di Ajang Miss Supranational 2021, ini Rahasianya!

"Yang mempopulerkan mitos itu adalah intelektual Belanda, CC Berg yang menuliskannya dalam disertasinya pada tahun 1927-1928.

"Tapi sumbernya enggak jelas. Karena itu punya maksud terselubung untuk menimbulkan dendam, rasa benci, dan permusuhan antarsuku.

+++++

"Intelejen Belanda terlibat di situ" kata Sultan dalam webinar series Ksatriyavinaya di Bubat yang diadakan Dinas Kebudayaan DIY, pekan lalu.

Sebagai seorang prefesor, Berg menurut Sultan, sangat mungkin dengan memberi opini publik

bahwa telah terjadi kecurangan yang dilakukan salah satu pihak, dalam hal ini Kerajaan Majapahit.

BACA JUGA:Pendukung Habib Rizieq Shihab Rusuh di Pengadilan Tinggi, Pengendara Harap Hati-hati

Apalagi pada saat yang hampir berbarengan dengan penerbitan naskah disertasi Berg, dilaksanakan juga Sumpah Pemuda yang menurut Sri Sultan tentu sudah diketahui oleh intelijen Belanda.

"Jadi naskah Berg merupakan propaganda untuk menggagalkan Sumpah Pemuda. "Targetnya, untuk memecah belah dua kubu terbesar sebagai bagian dari politik devide et impera Belanda," jelas Sultan.

Wah, ternyata di balik hubungan yang nggak direstui karena beda suku itu ada kepentingan politiknya juga ya. Gimana?

BACA JUGA:Jadwal Program Acara RCTI Selasa 31 Agustus 2021, Ikatan Cinta Eps 419: Katrin Mulai Dicurigai

Jawa-Sunda yang lagi pacaran, siap-siap langsung mau ke KUA?

 

Kategori :