Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kembali mengingatkan pemerintah tentang pentingnya pembangunan jalan di Indonesia. Salah satunya adalah pembangunan jalan tol yang sebenarnya lebih sering didanai oleh investor atau swasta, bukan oleh pemerintah.
"Jadi anggaran, anggaran itu jangan lupa jalan tol bukan pemerintah yang buat. Jangan lupa ya, itu oleh investor, oleh swasta," ujar JK usai peresmian pembangunan Gedung Universitas Paramadina, di Jakarta Timur, Selasa (23/5).
Oleh karena itu, JK menyarankan agar pemerintah tidak melupakan pembangunan jalan biasa atau non-tol. Menurutnya, terdapat banyak jalan biasa yang rusak berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
"Tetap fokus ke jalan-jalan non berbayar tol. Kenapa rusak begitu besar menurut BPS," ujar dia.
JK juga mengapresiasi tindakan kritis yang dilakukan masyarakat terhadap jalan rusak di daerah. Ia menyebut bahwa tindakan tersebut membuat pemerintah pusat mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki jalan tersebut.
"Pemerintah sekarang mulai kasih dana. Terima kasih pada yang bikin video itu. Itu yang menggerakkan. Jadi bukan hanya jalan bayar yang diwartakan, tapi juga jalan jelek, jadi 1 anak bisa merubah pikiran rakyat Indonesia," ucapnya.
Bakal calon presiden Anies Baswedan sebelumnya telah menyebut bahwa era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki banyak pembangunan jalan non-tol. Menurutnya, jumlahnya lebih banyak daripada yang dibangun pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Jalan tak berbayar yang dibangun adalah sepanjang 144.000 km atau 7,5 kali lipat," kata Anies dalam pidatonya saat acara Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5).
Anies Baswedan juga membandingkan progres pembangunan jalan nasional antara masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi). Menurut Anies, di era SBY telah dibangun sepanjang 11.800 km jalan nasional, sementara di era Jokowi hanya sepanjang 590 km.
Menurut Anies, perbandingan tersebut menunjukkan bahwa pembangunan jalan nasional di era Jokowi hanya sekitar 1/20 dari yang dikerjakan pada masa SBY.
Selain itu, Anies juga menyoroti pembangunan jalan non-tol yang memberikan akses gratis kepada masyarakat, menghubungkan pemukiman penduduk dari desa ke kota, serta mengangkut produk pertanian, perkebunan, dan perikanan dari pusat produksi ke pasar.
Menurut Anies, pada masa pemerintahan Jokowi telah dibangun sepanjang 19.000 km jalan non-tol yang mencakup jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten. Anies mengungkapkan bahwa era pemerintahan Jokowi lebih banyak fokus pada pembangunan infrastruktur besar, termasuk pembangunan jalan tol.
"Sedangkan jalan yang tak berbayar yang digunakan oleh semua secara gratis," ujar Anies.
Kategori :