Sayangnya, kekhawatiran akan masa-masa kelam itu harus menghinggapi para perempuan dan anak-anak di Afghanistan semenjak Taliban kembali menguasai negara mereka.
Walaupun kelompok Taliban mengatakan akan menghormati hak-hak yang dimiliki warganya termasuk perempuan dan anak-anak, pasca kekuasan jatuh ke tangan Taliban banyak terjadi kejadian yang membuat para warga gelisah.
BACA JUGA:Biasakan Bangun Pagi, 5 Manfaat Ini Sangat Penting Bagi Kesehatan Kita
Seperti diberitakan New York Times, Khadija Amin, seorang jurnalis perempuan di salah satu stasiun televisi Afghanistan mengatakan ia dan seluruh jurnalis perempuan telah diberhentikan dari pekerjaannya.
Akibat sikap Taliban ini, para perempuan terutama mereka yang bekerja semakin resah dengan kelanjutan nasib mereka sebagai perempuan pekerja.
Bayang-bayang perampasan hak-hak mereka di tahun 1996-2001 pun kembali menghantui.
“Apa yang saya harus lakukan selanjutnya? Generasi selanjutnya akan kehilangan semuanya, apa yang sudah diperjuangkan selama 20 tahun terakhir akan hilang begitu saja.
BACA JUGA:4 Fakta Menarik di Film Sang-Chi the Legend of the Ten Rings ini Tak Banyak yang Tau, Apa Aja?
Taliban tetaplah Taliban. Mereka tidak berubah,” ujar Khadija Amin dalam kutipan New York Times. (Nelsya)