Deddy Corbuzier dan Faiz Rahman Bahas Dana Patungan Beli Kapal Selam|Tangkapan Layar Youtube @corbuzierpodcast|
TRENDINGNEWS - Polemik soal dana patungan untuk membeli kapal selam yang digagas Ustad Abdul Somad alias UAS masih bergulir.
Banyak tokoh yang ikut mengomentari ide dari UAS tersebut. Ada yang mendukung, ada pula yang justru malah 'menyiyiri'.
Pasalnya, untuk penggalangan dana tersebut terkesan mengada-ada dan ada prosedur yang cukup rumit, terlebih jika ditujukan untuk membeli alutsista.
Tergoda untuk membahas topik yang sempat menjadi trending di jalur sosial media tersebut, Deddy Corbuzier pun turut membuat konten podcastnya.
(BACA JUGA:Heboh, Netizen Komentari Masker Amanda Manopo, Karena Ditaksir Harganya Sampai Segini?)
Kali ini, Deddy mendaulat Faiz Rahman, selebtwit untuk ikut membahas terkait penggalangan dana oleh UAS via Masjid Jokokariyan Jogja tersebut.
"Kalau dibilang fokuskan aja ke kapal perang, pesawat tempur, habis duitnya," ungkapnya.
Deddy juga memberi tanggapan soal kapal selam pengganti untuk Nanggala 402 ini sebenarnya sudah diusulkan Kemenhan.
Namun ya itu, lagi-lagi terbentur soal dana. "Karena gue juga baca dari pemberitaan sebenarnya dari Menhan kita juga sudah berusaha untuk membeli kapal selam tapi karena memang dananya," ujar Deddy.
Masih kata Deddy, "Maksudnya gini, enggak bisa disalahin juga, dana kita.. makan aja masih susah kadang-kadang kita kan?"
Selain itu, menurut Deddy, kapal selam itu bukan barang yang murah, meski diketahui saat ini dana sudah terkumpul sekitar Rp 1,2 miliar per 30 April 2021.
"Makannya tiba-tiba ada penggalangan dana, kita menghargai penggalangan dana dari masyarakat untuk beli kapal selam," urainya.
"Tapi gini, kapal selam harganya Rp 4-5 triliun?" sambung Deddy lagi seraya menambahkan kalau harga kapal selam berkisar di angka 400-500 juta dolar atau Rp 6 triliun.
(BACA JUGA:Pengunjung Pasar Tanah Abang Melonjak Tajam, Anies Baswedan Terapkan Aturan Baru ini!)
Selain itu, Faiz menimpali yang sekaligus merasa khawatir terkait dana donasi, takutnya bisa sampai turun ke jalanan.
+++++
"Kalau misal penggalangan dananya dilakukan di jalanan, ini bisa ke mana-mana nanti kalau tidak diperhatikan,“ sahut Faiz.
Sementara Deddy justru khawatir jika dana tersebut tidak cukup digunakan untuk membeli kapal selam akan digunakan untuk apa.
"Hati-hati menggunakan empati orang juga, karena takutnya empati orang digunakan untuk penggalangan dana, penggalangan dananya nggak ketutup juga tu kapal," menurut Deddy. "Nah ini, bisa ke mana ini duitnya?"
Ujung-ujungnya, masih kata Deddy, dikhawatirkan dana penggalangan nantinya akan tidak jelas, dan tidak digunakan dengan semestinya.
Faiz mengungkap soal pendanaan beli kapal selam perlu proses yang panjang yakni nentuin barangnya, tendering, spesifikasi, dianalisis dan lain sebagainya.
(BACA JUGA:Di Indonesia Sudah Ada 10 Orang Terinfeksi Virus Covid-19 Mutasi dari India, Menkes: Pemerintah Ketatkan Jalur Masuk)
"Misalnya penggalangan dananya ada yang sampai ke Kemenhan, itu nggak akan kepakai di Kemenhan, mungkin," ucap Faiz.
"Karena ada protokol segala macem yang publik itu tidak bisa sembarang masuk untuk mendanai itu," lanjut Faiz.
"Tapi kalau memang para penggalang dana ini memang niat, justru kalau gue mikir sih, dana yang digalang itu bisa dimanfaatkan untuk keluarganya, untuk menjamin masa depan anak-anaknya, itu worth it," tambahnya.
"Lagian kalau cuma dapat kapal selam juga ngapain cuma sebiji?" tutup Faiz. TN