Tillandsia, ternyata masih sekeluarga loh dengan Nanas..|iman@trendingnews.id|iman
TRENDINGNEWS.ID - Banyak waktu luang di saat pendemi? Mau berkebun tapi tidak ada ruang? Tenang, ternyata ada lo, salah satu jenis tanaman yang tidak memerlukan lahan, bahkan tidak perlu media tanam loh.
Ya, namanya Tilandsia, tanaman yang merupakan keluarga Bromeliaceae tercatat kurang lebih ada sekitar 3.000 spesies yang tersebar di berbagai belahan dunia.
Di antara sub keluarga Bromeliaceae, Tilandsia menjadi cukup popular sebagai hiasan di rumah.
Saudara dekat dengan Nanas ini menarik untuk dibudidayakan. Daun yang beraneka warna dan corak daun yang mempesona membuat tanaman ini disukai sebagai tanaman hias daun.
Beberapa Bromelia memunculkan bunga dengan bentuk dan bunga yang atraktif, ada pula yang daunnya indah, ditambah dengan bunga yang cantik. Khusus untuk nanas, buahnya bisa dimakan.
Kebanyakan keluarga Bromelia tumbuh dengan daun roset dan biasanya tanpa batang. Ukuran tanaman sangat bervariasi, dari yang sangat kecil, yaitu Tillandsia, hingga yang paling besar, yaitu Puya raimondii.
Tinggi tanaman yang disebut terakhir ini dapat mencapai 10 meter. Di alam bebas Bromelia tumbuh pada lingkungan yang variatif, kebanyakan tumbuh pada pepohonan sebagai tanaman epifit. Ada juga yang tumbuh di tanah dan bebatuan.
Nama Tillandsia berasal dari nama botanis berkebangsaan Swedia, Elias Tillandz (1640-1693), yang menemukan genus ini, dan yang memberikan nama itu adalah Carolus Linneaus (1707-1778).
Tanaman keluarga Bromelia ini memiliki spesies paling banyak, lebih dari 500 jenis. Ditemukan di sepanjang Amerika Selatan (dari Argentina hingga Venezuela dan Kolombia) dan di Amerika Tengah (dari Panama hingga Mexico) hampir semua tanaman Tillandsia bersifat epifit atau sebagai “tanaman udara” hidup mengandalkan udara, tetapi ada pula yang tumbuh di tanah.
+++++
Tilandsia ini memiliki bulu-bulu halus di sekujur tubuhnya, dan bulu-bulu ini sangat bermanfaat menangkap uap air dan debu-debu yang mengandung hara.
Akar tanaman tidak digunakan untuk mencari dan menyerap unsur hara, fungsinya justru untuk berpegang pada pohon inang.