JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Para peneliti menemukan bahwa tembakau yang dipanaskan seperti vape memiliki profil risiko lebih rendah.
Dibandingkan dengan rokok konvensional.
Hal tersebut disampaikan oleh Guru Besar Sekolah Farmasi Teknologi Bandung (SF-ITB) Prof. Dr. rer. Nat. Rahmana Emran Kartasasmita, M.Si.
BACA JUGA:CEPAT BUKA! Bocoran Prediksi Soal CPNS 2023, Sering Banget Keluar Saat Ujian CAT Nih
Berdasarkan kajian literatur ilmiah bertajuk Kajian Risiko (Risk Assessment) Produk Tobacco Heated System (THS) Berdasarkan Data dan Kajian Literatur pada 2022.
Berdasarkan hasil kajian tersebut ditemukan bahwa produk tembakau yang dipanaskan memiliki profil risiko lebih rendah dibandingkan rokok.
Meskipun tidak sepenuhnya terbebas dari risiko.
Namun paparan zat dan potensi berbahaya yang dihasilkan vape terbilang lebih rendah.
BACA JUGA:Inilah Harta Kekayaan Eko Darmanto, Kepala Bea Cukai Yogyakarta yang Akan Dicopot Gegara Pamer Harta
Penelitian serupa terkait dengan produk tembakau yang dipanaskan juga dilakukan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran.
Bertajuk Respons Gusi Pada Pengguna Vape Saat Mengalami Peradangan Gusi Buatan (Gingivitis Experimental) yang ditulis oleh Dr. Amaliya, drg., Ph.D, Dr. drg. Agus Susanto, M.Kes., Sp.Perio. (K), dan drg. Jimmy Gunawan, Sp.Perio.
Adapun penelitian klinis tersebut dilakukan guna mengetahui sejauh mana produk tembakau alternatif itu berdampak pada pertahanan gusi terhadap bakteri plak gigi penggunanya jika dibandingkan mereka yang mengonsumsi rokok konvensional.
Mengingat semakin maraknya para pengguna lebih memilih produk rokok alternatif seperti rokok elektrik yang diklaim memiliki risiko lebih rendah dibanding dengan rokok.