Novel Baswedan ucapkan terimakasih pada Presiden Jokowi||Instagram @novelbaswedanofficial
POSTINGNEWS: Pidato Presiden RI Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi terkait nasib ke-75 pegawai KPK, banyak dikomentari tokoh.
Seolah ada titik terang dari Presiden, Novel Baswedan pun ikut merespons pernyataan pemimpin negara tersebut.
Novel yang merupakan salah satu dari 75 pegawai KPK tak lolos TWK ini, justru menyampaikan apresiasinya pada Jokowi.
Menurut sepupu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ini, pendapat Presiden RI beberapa waktu lalu seakan membawa angin segar dan menyelamatkan dirinya bersama 74 pegawai KPK lainnya.
(BACA JUGA:Kesal Kelakuan Bejat Guru Ngaji Cabuli Muridnya, Sekjen PBNU: Tak Bisa Ditolerir, Harus Dihukum Berat!)
Novel mengucapkan terimakasih kepada Jokowi, terfokus pada statementnya
bahwa tidak lolos TWK bukan merupakan dasar untuk memberhentikan pegawai KPK.
Seperti dibilang Novel dalam cuitan Twitternya, "Proses TWK seolah-olah 75 pegawai KPK tidak lulus itu membuat stigma tidak berkebangsaan/tidak Pancasilais.
Tapi alhamdulillah, dengan pidato Pak Presiden Jokowi telah membebaskan kami dari tuduhan itu. Terima kasih Pak @jokowi, apresiasi atas perhatian bapak," dikutip Trendingnews.id pada Selasa, 18 Mei 2021.
(BACA JUGA:Terjawab! HRS Didakwa Hukuman Penjara 2 Tahun, Gegara Langgar Prokes dan Lakukan Penghasutan )
Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam pidato menyatakan hasil TWK dalam proses pengalihan status menjadi ASN tak dapat dijadikan alasan untuk memberhentikan pegawai KPK.
Menurut ayah Gibran Rakabuming Raka ini, hasil tes wawasan kebangsaan terhadap pegawai KPK hendaknya menjadi masukan untuk langkah-langkah perbaikan KPK. "Baik terhadap individu-individu maupun institusi KPK.
Tidak serta merta dijadikan dasar untuk memberhentikan 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos tes,” tegas Presiden ramah ini melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Senin 15 Mei 2021.
+++++
Intinya, masih kata Jokowi, jika memang terdapat kekurangan maka harus diberi peluang untuk perbaikan, salah satunya dengan pendidikan kedinasan tentang wawasan kebangsaan.
(BACA JUGA:Dikecam Berbagai Pihak, Israel Malah Menggencarkan Serangan ke Wilayah Gaza, ini Kata Sekjen PBB)
"Kalau dianggap ada kekurangan, saya berpendapat masih ada peluang untuk memperbaiki melalui pendidikan kedinasan tentang wawasan kebangsaan dan perlu dilakukan segera langkah-langkah perbaikan di level individual maupun organisasi," jabar Presiden kelahiran kota Solo ini.
Selain itu, Jokowi menilai, peralihan status pegawai KPK menjadi ASN seharusnya tak boleh merugikan. Sebaliknya, ia menekankan perubahan status itu semakin mendorong upaya pemberantasan korupsi.
"KPK harus memiliki SDM terbaik dan komitmen tinggi dalam berantas korupsi. Untuk itu, pengalihan status jadi ASN harus jadi bagian upaya berantas korupsi lebih sistematis," tutupnya. ####