Israel Masih Terus Menggencarkan Serangan ke Wilayah Gaza||Ilustrasi: Pixabay
POSTINGNEWS: Peperangan tentu hanya menyisakan kesedihan, tak hanya di sisi pemenang, terlebih bagi pihak yang kalah akan menanggung kepedihan.
Hal itulah yang menjadi konsen publik, terkait konflik yang terjadi di Palestina dan Israel, semua mengharap segera bisa berakhir.
Kecaman dari negara-negara di dunia pun diarahkan pada Israel yang masih terus membombardir wilayah Gaza dan menewaskan banyak jiwa bagi warga Palestina.
Meski begitu, seolah tak peduli himbauan dan kecaman, Israel justru terus melakukan aksi serangannya.
(BACA JUGA:Soal Nasib 75 Pegawai KPK, Jokowi: Tidak Lolos TWK Bukan Jadi Dasar Pemberhentian!)
Seperti disampaikan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu akan terus melakukan serangan ke Gaza dengan kekuatan penuh.
Bahkan, Benjamin menyebut bahwa hal itu dilakukan untuk mencegah konflik di masa depan dengan Hamas yang menguasai Gaza.
"Kami bertindak sekarang, selama diperlukan, untuk memulihkan ketenangan dan keheningan anda, warga Israel. Ini akan memakan waktu,” tegas Netanyahu dalam pidatonya seperti diberitakan Reuters, Senin 17 Mei 2021.
(BACA JUGA:GoTo: Perusahaan Hasil 'Kawin Silang' Gojek dan Tokopedia, Platform Pertama di Asia Tenggara)
Padahal, Kementerian Kesehatan Gaza sudah menginformasikan, bahwa korban tewas di sana sudah mencapai 197 orang, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita. Sepuluh orang tewas di Israel, termasuk dua anak, kata pihak berwenang Israel.
Hamas memulai serangan roketnya pada Senin lalu, imbas dari ketegangan yang terjadi di Yerusalem Timur dan Masjid Al-Aqsa saat pasukan Israel menyerang warga Palestina.
Amerika Serikat, negara terkuat, yang diharapkan dapat membantu ke arah perdamaian kedua belah pihak, justru seolah lambat merespons.
(BACA JUGA:Kasar! Emak-Emak Tega Maki Kurir Olshop Gegara Pesanan Tak Sesuai, Netizen Ikut Geram!)
Sebaliknya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pemerintahannya justru sedang bekerja dengan semua pihak untuk mencapai ketenangan yang berkelanjutan di Palestina.
Seperti pernyataannya lewat video, "Kami percaya bahwa Palestina dan Israel sama-sama berhak untuk hidup dalam keselamatan dan keamanan dan menikmati kebebasan, kemakmuran dan demokrasi yang setara."
Pihak Israel, sebelumnya menyerang gedung Al Jalaa di Gaza, yakni gedung 12 lantai yang terdapat sejumlah kantor media.
Bahkan Sekretaris Jendral atau Sekjen PBB, Antonio Guterres sempat menyebut pertempuran di Gaza sangat mengerikan dan meminta agar peperangan segera diakhiri.
(BACA JUGA:Andi Arief Komentari Keputusan Anies Tutup Sementara Tempat Wisata di Jakarta: Kebijakannya Pro Rakyat! )
Anonio, menyerukan peringatan kepada kedua belah pihak untuk tidak melakukan serangan kepada penduduk sipil.
Selain itu juga mengingatkan untuk menghindari serangan ke struktur media. Sebab hal tersebut melanggar hukum internasional.
Namun pihak Israel mengklaim bahwa pihaknya melakukan penyerangan tersebut lantaran mengincar kantor militer Hamas yang juga ada di dalamnya.
Serta, pihak Israel juga mengaku telah mengeluarkan peringatan kepada warga sipil untuk keluar sebelum terjadinya penyerangan ke gedung tersebut.
Namun media Associated Press mengutuk keras serangan Israel tersebut dan juga meminta Israel mengajukan bukti yang konkrit atas gencaran serangannya.####