JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ada banyak trik bagi para pelaku kejahatan yang siap menerkam anda jika anda tidak berhati-hati. Apa lagi di tengah maraknya sistem keamanan data berbasis online.
Hati-hati bagi kalian para pencari kerja (Pencaker), konon katanya dari banyaknya CV yang diterima oleh para HRD terdapat CV telanjang yang seharusnya tidak kalian sebar.
Dikutip dari salah satu akun Twitter bernama Ali Akbar. Pelaku kejahatan dapat menerapkan pinjaman online dari data yang didapatnya di platform pencarian kerja. Berikut adalah ilustrasinya:
Untuk menjebol data seseorang, seorang penjahat dapat melakukan jebol data untuk pengajuan pinjaman online yang hanya dengan melihat nama lengkap, alamat, dan tanggal lahir.
Misalnya saja, tanggal lahir pencaker adalah 04-02-1995 maka No.KTP: pencaker adalah xx.xx.xx-040295-xxxx.
Tinggal di Jakarta Barat, Kecamatan Tambora. Maka No.KTP: 31.73.04.040295.xxxx
Kemudian dilihat ke data BPJS atau NPWP, berdasarkan nama lengkap dan kecamatan akan dapat nomor belakang KTPnya. 0001. Contoh: 3173040402950001.
Kemudian foto pencaker diambil dari CV untuk dibuatkan surat pernyataan ke OJK agar di printkan SLIK OJK maka akan ada informasi debitur.
Setelah itu penjahat membuat eKTP, muka pencaker diganti pakai muka si penjahat untuk kemudian si penjahat apply pinjol menggunakan muka si penjahat dengan memakai data dari CV yang telanjang.
Dalam 24 jam si penjahat akan dapat uang dari puluhan pinjaman online. Si penjahat dapat uang lalu kabur, dan si pencaker dikejar-kejar Debt Collector.
Itu semua bermula dari CV telanjang yang sukarela dibagikan di sejumlah platform pencarian kerja oleh para pencari kerja. Berhati-hatilah!