JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pemerintah telah mempersiapkan strategi Indonesia dalam menghadapi tantangan global yang akan dihadapi.
Jokowi menekankan untuk menempatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai instrumen stabilitas dalam mengendalikan inflasi.
Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan APBN harus menjadi instrumen perlindungan sosial dan mampu mendorong pemulihan ekonomi nasional.
BACA JUGA:Ini Kandungan Skincare yang Tak Boleh Digunakan Bersamaan, Cepat Hindari Sekarang Juga!
BACA JUGA:KPK Tetapkan Tersangka yang Terjerat Suap dan Gratifikasi: Kurang Lebih 370-an Pelaku Usaha!
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2023, Live streaming di Youtube Channel Kemenkeu RI pada Kamis, 1 Desember 2022.
"APBN harus menjadi instrumen perlindungan sosial pada masyarakat yang rentan. APBN juga harus mampu mendorong kelanjutan pemulihan ekonomi nasional dan juga reformasi struktural" kata Jokowi.
Mengenai hal tersebut, Jokowi menjelaskan akan memfokuskan APBN dalam 6 kebijakan.
"Untuk itu APBN 2023 difokuskan di 6 kebijakan" ujar Jokowi.
BACA JUGA:Julian Jacob Resmi Melamar Maria Eka, Ternyata Teman Dekat Brisia Jodie?
BACA JUGA:Simak Tanda-tanda Pasangan Sedang Jenuh dengan Hubungan yang Dijalani
Kemudian, Jokowi menyebutkan keenam kebijakan yang akan di fokuskan dalam APBN 2023 mendatang.
"Yang pertama penguatan kualitas SDM. Yang kedua akselerasi reformasi sistem perlindungan sosial ini untuk memperbaiki data terpadu kesejahteraan sosial antara lain melalui registrasi sosial ekonomi" ucap Jokowi.
"Yang ketiga melanjutkan pembangunan infrastruktur prioritas khususnya infrastruktur pendukung transportasi ekonomi. Yang keempat pembangunan infrastruktur untuk menumbuhkan sentra ekonomi baru termasuk didalamnya adalah Ibukota Nusantara" tambah Jokowi.
"Yang kelima revitalisasi industri. Yang keenam pemantapan reformasi, birokrasi dan penyederhanaan regulasi" tutur Jokowi.