Jusuf Kalla Ungkap Presiden Harus Netral Menjelang Pilpres 2024: Sudah Dua Kali!

Selasa 29-11-2022,21:46 WIB
Reporter : Jihan Meiby
Editor : Ristanto

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan presiden harus  bersikap netral menjelang Pemilu 2024.

JK mengatakan, sebagai orang yang sudah menjabat kepala  negara sebanyak dua kali, Presiden Joko Widodo harus menjamin berjalannya demokrasi dengan  baik.

Hal tersebut ia sampaikan dalam podcast bersama Rocky Gerung dalam Youtube Channel RGTV  Channel ID pada Rabu, 23 November 2022. Ia menyampaikan pemilu merupakan peristiwa penting  untuk menentukan arah pemerintahan.

BACA JUGA:Heboh Hard Gumay Ramal Artis Berinisial 'R' Lagi, Raffi Ahmad Panik Minta Dipanggil dengan Nama Ini!

BACA JUGA:Anak Indigo Punya Ramalan Mengerikan Terkait Peristiwa di 2023, Awas Ombak Besar di Sulawesi?

"Pemilu setiap 5 tahun itu peristiwa terpenting dalam setiap negara kita, karena disitulah  kita memilih pemimpin, dan pemimpin rakyat yang akan memberi arah pemerintah, yang bisa  memajukan pemerintah, tapi kalau salah bisa juga menenggelamkan negara" kata JK.

JK pun menyetujui mengenai pernyataan Jokowi mengenai pentingnya menjaga demokrasi dan  konstitusi.

"Saya sangat setuju dengan pak Jokowi yang selalu mengatakan 'kita jaga demokrasi, kita  jaga konstitusi, kita jaga kemauan rakyat" ucap JK.

JK juga mengatakan Jokowi sebagai kepala negara mesti menjaga demokrasi berjalan dengan baik.

BACA JUGA:Gokil Donald Trump Maju Pilpres AS Lagi di 2024, Siap Saingi Joe Biden?

BACA JUGA:Kemungkinan Gibran Jadi Pendamping Anies di Pilpres 2024, Ini Tanggapan NasDem...

"Menjelang pemilu itu sebagai presiden tentu menjaga demokrasi itu sendiri berjalan dengan  baik" jelas JK.

Ia menekankan Jokowi sebagai presiden yang telah terpilih dua periode apalagi, harus netral  dan menjaga kehidupan sesuai Undang-Undang.

"Sebagai presiden yang tentu sudah dua kali, harus betul-betul netral, betul-betul menjaga  kehidupan sesuai dengan Undang-Undang" kata JK.

Jusuf Kalla menjelaskan semua orang punya pilihan, namun tidak boleh sebagai presiden.

Kategori :